Populer

Thursday, March 10, 2016

WANITA KARIR atau IRT ?

MANA YANG LEBIH BAIK, Ibu Rumah Tangga atau Wanita Karir

Adalah sesuatu yang mengejutkan ketika pertanyaan klasik ini ternyata masih saja jadi perdebatan yang cukup seru di media social. Ada yang menganggap menjadi IRT lebih baik karena punya banyak waktu untuk mengurus rumah, anak dan suami, sebaliknya ada pula yang menganggap wanita karir itu lebih baik karena dapat memanfaatkan seluruh potensinya untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan membantu perekonomian keluarga. Berbagai sudut pandang digunakan para netizen untuk melihat persoalan seputar IRT vs Wanita karir ini, mulai dari sudut pandang budaya, adat istiadat, modernisasi, emansipasi hingga sudut pandang agama, bahkan tak ketinggalan para ustadz muda ikut memberi semacam “fatwa” mengenai persoalan IRT vs Wanita Karir ini.

Perdebatan yang seru di media social membuat saya tergerak untuk ikut nimbrung mengeluarkan uneg-uneg seputar masalah IRT vs Wanita Karir ini, dan inilah beberapa uneg-uneg saya, semoga bisa melengkapi pandangan mengenai masalah ini atau sekedar meramaikan pembicaraan para netizen.

Pertama, menurut saya yang terpenting bagi seorang wanita adalah bahwa bersama suami mereka punya tanggungjawab “mengurus” rumah dan anak, sedangkan sebagai istri tentu mereka bertanggungjawab "mengurus" suami, jadi apapun pekerjaannya apakah sebagai IRT atau Wanita Karir asal mereka bisa melaksanakan tanggungjawabnya dengan baik maka saya rasa tidak akan jadi masalah dalam rumah tangga.

MENGURUS ANAK ADALAH TANGGUNGJAWAB SUAMI DAN ISTRI


Kedua, baik IRT maupun Wanita Karir tentunya akan mempunyai cara yang berbeda untuk melakukan kewajibannya sebagai ibu dan istri karena mereka berada dalam kondisi dan situasi yang berbeda, misalnya seorang wanita karir akan membutuhkan bantuan asisten rumah tangga untuk “mengurus” rumah sedangkan seorang IRT bisa “mengurus” rumahnya sendiri. Contoh lain misalnya seorang wanita karir akan lebih mengutamakan “quality time” ketimbang “quantity time” ketika bersama anak dan suaminya karena keterbatasan waktu yang mereka miliki di rumah, hal ini tentu berbeda dengan seorang IRT yang relative memiliki banyak waktu di rumah. Jadi sebenarnya bukan status IRT atau Wanita Karir yang harus dipersoalkan tapi bagaimana seorang wanita menemukan cara terbaik dalam menunaikan kewajibannya sesuai dengan kondisi dan situasi yang mereka alami masing-masing. Disinilah seorang wanita karir dituntut untuk mampu berkreasi dan berinovasi untuk menemukan “cara-cara baru” dalam melaksanakan kewajibannya sebagai istri dan ibu mengingat adat istiadat kita secara umum masih mengajarkan “cara-cara lama” yang dilakukan oleh IRT karena memang di masa lalu sebagian besar wanita masih menjadi IRT dan belum banyak yang bekerja di luar rumah.

ASISTEN RUMAH TANGGA MEMBANTU WANITA KARIR


Ketiga, belum tentu wanita yang bekerja di luar rumah tidak/kurang memperhatikan anak-anak/suaminya, sering mereka menelepon ke rumah untuk memastikan segala sesuatunya berjalan dengan baik, kadang mereka lari ke pasar pada jam istirahat kantor untuk berburu bahan makanan demi memberikan asupan gizi yang baik buat anak dan suaminya, kadang sepulang kerja mereka mampir kesana kemari untuk sekedar membeli buah kesukaan anak atau kebutuhan keluarga yang lain, sampai di rumahpun masih menemani anak bermain/belajar bahkan membereskan pekerjaan rumah yang tersisa. Di sisi lain belum tentu seorang IRT akan benar-benar dapat memperhatikan anak-anaknya dengan baik, kadang mereka terlalu lama menonton sinetron dan acara infotainment, terlalu lama browsing, chatting, fesbukan, twiteran, belanja online atau bahkan terlalu asyik ngerumpi dengan para tetangga sekitar sementara anak-anaknya bermain dengan anak-anak lain entah siapa, dimana dan melakukan apa. Jadi keberadaan seorang wanita apakah di rumah atau di luar rumah bukan merupakan satu-satunya variable yang mempengaruhi tingkat perhatian wanita kepada suami dan anak-anaknya. Dimanapun seorang wanita berada kalau hati dan pikirannya selalu terpaut dengan keluarganya maka dia akan berusaha melakukan apa saja demi memberikan yang terbaik untuk keluarganya.

WANITA KARIR AKAN LEBIH MENGUATAMAKAN QUALITY TIME DARIPADA QUANTITY TIME


Kesimpulannya, marilah kita berhenti “membenturkan” antara IRT dengan wanita karir karena faktanya mereka sama-sama "bekerja", wanita yang di rumah punya banyak perkerjaan, yang di luar rumah juga punya pekerjaan, mereka sama-sama berkarya mencoba memberi manfaat bagi keluarganya, mencoba menggali dan mengembangkan semua potensi yang mereka miliki untuk mendampingi suami dan mendidik anak-anaknya dengan "cara yang berbeda". Sepanjang mereka tidak “melupakan” tanggungjawabnya sebagai seorang ibu dan istri maka inshaallah baik IRT maupun wanita karir akan memberi manfaat dan keberkahan bagi keluarga.

Nah itulah sedikit uneg-uneg saya mengenai IRT vs Wanita Karir, mudah-mudahan bisa memberi masukan dari sudut pandang yang berbeda khususnya bagi para wanita yang masih “galau” untuk memilih apakah akan menjadi IRT atau Wanita Karir, dan mudah-mudahan juga para suami dapat memahami sepenuhnya perbedaan "gaya" antara IRT dengan Wanita Karir ini sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai “cara” yang terbaik untuk berbagi peran dan tugas dengan sang istri dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Kalau ada kurang dan salahnya mohon maaf dan koreksinya....matur nuwun.


No comments:

Post a Comment